NASKAH DRAMA
MUSUH
DALAM SELIMUT
Jam pelajaran ke 4 di sebuah SMP , tepatnya kelas 8a. Pada saat itu
Guru tidak masuk untuk mengajar .Kemudian Harma mencari kesempatan memamerkan
cincinnya yang baru saja dibelikan
ayahnya dari Singapura.
Panggung menggambarkan
ruangan kelas.
Harma : “Teman – teman! Liat nih,cincin baru gue dari
Singapura,loh !”(sambil memamerkan cincin
yang menghiasi jemari cantiknya)
Rara : “Iya, bagus sekali ! Pasti cincin ini sangat mahal.”
(sambil mengamat-amati cincin baru Harma)
Fari : (Hanya duduk sendiri,tetapi mata Fari hanya tertuju pada
kalung baru Harma).
Harma:” Kenapa liat-liat ?”(suara membentak) “Iri loe?”(suara dipelankan)” Makanya punya
banyak uang !” (suara membentak)
Fari: “Ya ampun, Harma. Aku hanya membayangkan kalau ibuku
bisa punya cincin sebagus itu”
Harma :”Bagus, gue kira
loe iri sama gue !“(sambil melepas dan menaruh cincinnya di dalam tasnya)
Rara : (memunculkan diri) “Maklumlah Ma, statusnya saja
orang miskin !“(suara membentak)
Bagas :”Ra’, sudahlah! Tidak usah diurusi” (sambil menghapus
tulisan di papan tulis)
Rara : “Dasar cerewet ! Nggak
usah ceramahin aku,deh !”(duduk di kursi)
Beberapa saat
kemudian, bel berbunyi tanda waktu istirahat bagi siswa-siswi.
Harma: “Ra’, ke
kantin yuk !” (menarik tangan Rara)
Rara :(Melepaskan tangan Harma)” Aku malas ke kantin, nih !”
Harma: “Oh, Kebetulan banget kamu malas ke kantin !” (keluar dari ruangan)
Setelah Harma pergi, Rara
mengira dirinya hanya sendirian di dalam
kelas, padahal ada Junaedi yang memperhatikan tingkah lakunya .
Rara : (mengambil cincin Harma)”Akhirnya , rencanaku
berhasil ! Biarkan saja Harma kehilangan cincinnya ,karena aku iri dan juga ingin punya cincin seperti itu! Tapi,
dimana menaruh cincin ini
?”(mencari tas yang tepat)”Hmm, sepertinya kalau aku taruh cincin ini dalam tas
Fari tidak akan ditemukan, walaupun ditemukan pasti Fari yang akan dituduh
bukan aku. “ (tertawa kecil dan menaruh cincin itu dalam tas si Fari)
Junaedi :”Rara, ngapain
kamu di situ ?”(dengan mimik muka serius)
Rara :(kaget dan ketakutan) “Aduh ! Mengagetkan saja. Ini,
aku lagi bersihkan tasnya si Fari” (suara terbata-bata)
Junaedi : “Kebetulan, biasanya kan kamu selalu sirik sama Fari,
iya kan ?”
Rara :”Siapa bilang ? Aku tak sperti itu !”
Junaedi : “Oh, aku kira, kamu…”(berdiri dan menunjuk tas Fari)
Rara : “Kenapa ?”(melototkan mata ke Junaedi)” Jangan
menuduh sembarangan yah !”(keluar dari ruangan)
Harma: (masuk ke ruangan)” Sendirian aja Jun ? Trus Rara
kemana ?”
Junaedi: “Tadi keluar, tak tahu kemana.” (duduk dan membaca
buku)
Harma :”Oh, gitu”
Kemudian Harma mencari
cincinnya, Ia berniat memamerkan cincin itu di kelas lain. Namun ternyata
cincin itu hilang, tidak ada dalam tasnya lagi.
Harma : (membongkar tasnya)” Aduh !”(berteriak)
Fari,Junaedi,Bagas dan Rara: (berlari ke arah Harma) “Ada
apa ?”
Harma : “Cincinku hilang !”(menangis)
Bagas : “Kenapa bisa hilang ? Apa kamu menaruhnya
sembarangan?”
Harma :”Tidak, aku simpan cincin itu di dalam sini!” (sambil
menunjukkan tempat cincinnya disimpan)
Rara :”Bagaimana kalau kita cari ke segala tempat ?”
Harma :”Baik,kalau begitu.”
Juna : “Teman-teman! Kalungnya ada dalam tasnya Fari!”
Fari : (menghampiri tempatnya)
Harma :”Bagaimana bisa ? Kamu kan ,tidak tahu letak kalung
itu, Fari ! “
Fari : “Aku tidak pernah mengambilnya!”
Harma :”Tega kamu!”(sambil menatap Gifari)
Rara : (menghampiri Junaedi dan mengambil cincin tersebut)”Sudahlah,
jangan sok suci ! Mengaku saja ! Sudah miskin, mencuri lagi !”(memberikan
cincin tersebut pada Harma)
Fari : “Ra’ aku tidak mencuri, aku mohon kalian harus
percaya padaku!”(sambil memohon)
Rara :(menarik tangan harma)”Ayo ! Laporkan dia pada guru !”
Junaedi :”Tunggu dulu !”
Rara dan Harma :
(berhenti)
Junaedi : “Aku rasa Fari bukan pelakunya tapi Rara. Aku
melihatnya memindahkan cincin itu dari tasnya Harma ke tasnya Fari.”
Rara :”Eh, kalau bicara dijaga yah! Mana mungkin aku berbuat
seperti itu ?”
Bagas berusaha
memulihkan keadaan sebelum masalah ini bertambah rumit dan terjadi
kesalahpahaman.
Bagas :”Lebih baik, kita rundingkan dulu masalah ini sebelum
menjadi parah “
Junaedi : “Kurasa itu ide bagus!”
Semua kembali ke
tempat dan bermusyawarah tentang kehilangan cincin milik Harma.
Bagas: “Fari, apa
benar kamu mengambil cincin itu ?”
Fari :”Tidak” (sambil menggeleng-gelengkan kepala)
Bagas : “Ra’ ?”
Rara : “Iya, aku mengaku”.(tertunduk)” Aku yang
melakukannya, harma! maafkan aku !”
Harma :”Dasar! Musuh dalam selimut, kamu jahat Ra’!(membentak
dan menunjuk rara).”
Rara : “Harma,Fari dan kalian semua , maafkan aku .Aku mohon
, aku tidak akan mengulanginya lagi “
Fari dan harma :”Iya,Ra.” “Kamu, aku maafkan .”
Akhirnya semua
teman-teman Rara memaafkannya. Khususnya Fari sebagai korban dari kejahatan
Rara dan Harma yang dikhianati Rara.
(This is my drama when I'm in Grade 8)
Ini