Minggu, 22 Januari 2012


NASKAH DRAMA

MUSUH DALAM SELIMUT

Jam pelajaran ke 4 di sebuah SMP , tepatnya kelas 8a. Pada saat itu Guru tidak masuk untuk mengajar .Kemudian Harma mencari kesempatan memamerkan cincinnya  yang baru saja dibelikan ayahnya  dari Singapura.

Panggung menggambarkan ruangan kelas.

Harma : “Teman – teman! Liat nih,cincin baru gue dari Singapura,loh !”(sambil memamerkan cincin yang menghiasi jemari cantiknya)

Rara : “Iya, bagus sekali ! Pasti cincin ini sangat mahal.” (sambil mengamat-amati cincin baru Harma)

Fari : (Hanya duduk sendiri,tetapi mata Fari hanya tertuju pada kalung baru Harma).

Harma:” Kenapa liat-liat ?”(suara membentak) “Iri loe?”(suara dipelankan)” Makanya punya banyak uang !” (suara membentak)

Fari: “Ya ampun, Harma. Aku hanya membayangkan kalau ibuku bisa punya cincin sebagus itu”

Harma :”Bagus, gue kira loe iri sama gue !“(sambil melepas dan menaruh cincinnya di dalam tasnya)

Rara : (memunculkan diri) “Maklumlah Ma, statusnya saja orang miskin !“(suara membentak)

Bagas :”Ra’, sudahlah! Tidak usah diurusi” (sambil menghapus tulisan di papan tulis)

Rara : “Dasar cerewet ! Nggak usah ceramahin aku,deh !”(duduk di kursi)

Beberapa saat kemudian, bel berbunyi tanda waktu istirahat bagi siswa-siswi.

 Harma: “Ra’, ke kantin yuk !” (menarik tangan Rara)

Rara :(Melepaskan tangan Harma)” Aku malas ke kantin, nih !”

Harma: “Oh, Kebetulan banget  kamu malas ke kantin !” (keluar  dari ruangan)

Setelah Harma pergi, Rara mengira dirinya hanya sendirian  di dalam kelas, padahal ada Junaedi yang memperhatikan tingkah lakunya .

Rara : (mengambil cincin Harma)”Akhirnya , rencanaku berhasil ! Biarkan saja Harma kehilangan cincinnya ,karena aku iri dan  juga ingin punya cincin seperti itu! Tapi, dimana menaruh cincin                 ini ?”(mencari tas yang tepat)”Hmm, sepertinya kalau aku taruh cincin ini dalam tas Fari tidak akan ditemukan, walaupun ditemukan pasti Fari yang akan dituduh bukan aku. “ (tertawa kecil dan menaruh cincin itu dalam tas si Fari)



Junaedi :”Rara, ngapain kamu di situ ?”(dengan mimik muka serius)

Rara :(kaget dan ketakutan) “Aduh ! Mengagetkan saja. Ini, aku lagi bersihkan tasnya si Fari” (suara terbata-bata)

Junaedi : “Kebetulan, biasanya kan kamu selalu sirik sama Fari, iya kan ?”

Rara :”Siapa bilang ? Aku tak sperti itu !”

Junaedi : “Oh, aku kira, kamu…”(berdiri dan menunjuk tas Fari)

Rara : “Kenapa ?”(melototkan mata ke Junaedi)” Jangan menuduh sembarangan yah !”(keluar dari ruangan)

Harma: (masuk ke ruangan)” Sendirian aja Jun ? Trus Rara kemana ?”

Junaedi: “Tadi keluar, tak tahu kemana.” (duduk dan membaca buku)

Harma :”Oh, gitu”                        

Kemudian Harma mencari cincinnya, Ia berniat memamerkan cincin itu di kelas lain. Namun ternyata cincin itu hilang, tidak ada dalam tasnya lagi.

Harma : (membongkar tasnya)” Aduh !”(berteriak)

Fari,Junaedi,Bagas dan Rara: (berlari ke arah Harma) “Ada apa ?”

Harma : “Cincinku hilang !”(menangis)

Bagas : “Kenapa bisa hilang ? Apa kamu menaruhnya sembarangan?”

Harma :”Tidak, aku simpan cincin itu di dalam sini!” (sambil menunjukkan tempat cincinnya disimpan)

Rara :”Bagaimana kalau kita cari ke segala tempat ?”

Harma :”Baik,kalau begitu.”

Juna : “Teman-teman! Kalungnya ada dalam tasnya Fari!”

Fari : (menghampiri tempatnya)

Harma :”Bagaimana bisa ? Kamu kan ,tidak tahu letak kalung itu, Fari ! “

Fari : “Aku tidak pernah mengambilnya!”

Harma :”Tega kamu!”(sambil menatap Gifari)

Rara : (menghampiri Junaedi dan mengambil cincin tersebut)”Sudahlah, jangan sok suci ! Mengaku saja ! Sudah miskin, mencuri lagi !”(memberikan cincin tersebut pada Harma)

Fari : “Ra’ aku tidak mencuri, aku mohon kalian harus percaya padaku!”(sambil memohon)

Rara :(menarik tangan harma)”Ayo ! Laporkan dia pada guru !”

Junaedi :”Tunggu dulu !”

Rara  dan Harma : (berhenti)

Junaedi : “Aku rasa Fari bukan pelakunya tapi Rara. Aku melihatnya memindahkan cincin itu dari tasnya Harma ke tasnya Fari.”

Rara :”Eh, kalau bicara dijaga yah! Mana mungkin aku berbuat seperti itu ?”

Bagas berusaha memulihkan keadaan sebelum masalah ini bertambah rumit dan terjadi kesalahpahaman.

Bagas :”Lebih baik, kita rundingkan dulu masalah ini sebelum menjadi parah “

Junaedi : “Kurasa itu ide bagus!”

Semua kembali ke tempat dan bermusyawarah tentang kehilangan cincin milik Harma.

 Bagas: “Fari, apa benar kamu mengambil cincin itu ?”

Fari :”Tidak” (sambil menggeleng-gelengkan kepala)

Bagas : “Ra’ ?”

Rara : “Iya, aku mengaku”.(tertunduk)” Aku yang melakukannya, harma! maafkan aku !”

Harma :”Dasar! Musuh dalam selimut, kamu jahat Ra’!(membentak dan menunjuk rara).”

Rara : “Harma,Fari dan kalian semua , maafkan aku .Aku mohon , aku tidak akan mengulanginya lagi “

Fari dan harma :”Iya,Ra.” “Kamu, aku maafkan .”

Akhirnya semua teman-teman Rara memaafkannya. Khususnya Fari sebagai korban dari kejahatan Rara dan Harma yang dikhianati Rara.
(This is my drama when I'm in Grade 8)

Ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar